Laporan Kabur dari Ospek

Tulisan ini merupakan lanjutan dari tulisan sebelumnya.

Akhirnya ospek MPKMB berakhir juga. Dan kabar yang agak menggembirakan adalah bahwasanya saya bisa tidak mengikuti ospek, dengan lancar. Kepergian ke rumah Mas Ari berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan yang berarti. Berikut ini kronologinya:

Sabtu, 16 Agustus 2008. Ba’da ashar ana bertolak menuju kosan Mas Ari di daerah Bara (Bara Raya). Kemudian menginap di sana sampai esok harinya. Tidak ketahuan SR, apalagi panitia MPKMB.

Minggu, 17 Agustus 2008. Pagi hari ba’da subuh saya dan Mas Ari dan temennya berjalan-jalan ke daerah kampus dengan niat melihat upacara sekaligus melihat peserta ospek. Saya berpapasan dengan brigade MPKMB di daerah perpustakaan LSI dan Seafast Center, kemudian ana agak bersembunyi sambil melihat mereka. Mereka terlihat berlarian sambil terkadang diteriaki Om-om komdis. Malam harinya saya kembali menginap di kosan Mas Ari.

Senin, 18 Agustus 2008. Pagi hari saya kembali melihat peserta MPKMB di gedung Grawida. Hari itu mereka mengikuti seminar. Lalu waktu dzuhur saya ke Masjid Al-Hurriyyah, dan disana gua bertemu dengan peserta MPKMB yang hendak shalat dzuhur juga. Bertemu Adi dan Edi. Bertemu banyak panitia + komdis juga. Sore hari saya pulang ke asrama karena jemuran belum kering. Malamnya tidur di asrama. Si Zainur mengeluh tentang ospek di Indonesia kerana di Malaysia tidak ada ospek-ospekan.

Selasa, 19 Agustus 2008. Ospek hari terakhir. Ana masih di asrama, sambil melihat para penghuni asrama lain sedang chaos-chaos-nya mempersiapkan ospek. Gua mah tenang-tenang aja. Makan, terus nyuci, mandi, dan lain-lainnya. Kamar memang diperiksa (security check) tapi untungnya udah aku kunci dari dalam. Siangnya aku ke cyber nge-internet. Lalu sebelum ashar ana diundang ke kosan Mas Ari lagi, dan malamnya pulang kembali  ke asrama. Kabur dari ospek: sukses.

Dari pengalaman ana diatas dan pertemuan dengan peserta dan panitia serta pemikiran subyektif, dapat gua berikan beberapa kesimpulan mengenai ospek MPKMB ini:

  • Shalat dzuhurnya di Masjid. Bagus juga tuh. Tapi cuma 2 hari, hari terakhir tidak tampak. Sedangkan shalat asharnya sepertinya cukup parah.
  • Hal yang ana khawatirkan dan diperingatkan oleh Mas Ari sepertinya terjadi.
  • Makannya terjamin.
  • Menghabiskan dana (pengakuan Imam), walaupun saya yang kabur juga membutuhkan dana lebih karena di area kabur harga makanan lebih mahal daripada di area kampus.
  • Gila (pengakuan Zainur)
  • Ketidakterkenalan atau ketidakkenalan dengan panitia ospek sangat berguna dalam acara-acara kabur seperti ini.
  • Ospek memberikan keasyikan semu, sementar kabur dari ospek memberikan keasyikan beneran.
  • Dan lain-lainnya.