Linux, sudah setahun lebih…
Setahun lebih, lebih tepatnya 15 bulan, sejak aku pertama kali menginstal Linux di komputer sendiri. Sejak saat itu, bisa dibilang aku jarang sekali menggunakan Windows, sampai-sampai sudah lupa beberapa cara penggunaannya :) Didasari rasa ingin tahu dan mencoba sesuatu yang baru, ternyata malah keterusan menggunakannya. Meskipun di komputer yang sekarang tetap ada Windows terinstal (dual-boot), tetap saja sistem operasi utamanya adalah Linux.
Dialah Linux Ubuntu versi 9.04, yang secara tidak disadari telah menemaniku selama hampir setahun. Walaupun sudah keluar versi yang lebih mutakhir, entah kenapa malas sekali meng-upgrade sistem, karena data dan aplikasi yang terinstal sudah cukup banyak. Banyak hal terjadi bersama Ubuntu yang satu ini, salah satunya yang telah mengakibatkan laptop baruku tidak bisa digunakan 7 jam setelah pembelian :)
Ya, saya juga mengakui bahwa menggunakan Linux itu sedikit lebih repot daripada Windows. Tapi pendapat seperti ini hanyalah bagi mereka yang tidak mau berusaha belajar dan mencari tahu hal yang baru. Justru sekarang saya cukup menikmati repotnya berkomputer dengan menggunaan Linux (ya, para geek memang suka yang repot-repot). Banyak hal yang bisa saya lakukan dengan Linux, tapi tidak dengan Windows (karena sudah agak lupa, mungkin?).
Meskipun di kampusku penggunaan Linux tidak terlalu gencar, alhamdulillah kami para pengguna Linux (yang masih pemula) bisa menyebarkan promosi kepada teman-teman, terutama yang satu jurusan (Ilmu Komputer). Di kelas saya sekarang juga sudah banyak yang menggunakan Linux, meskipun cuma sebagai sistem operasi kedua (sampingan). Bahkan sudah dibentuk semacam komunitas pengguna, meskipun tidak resmi dan hanya kecil-kecilan.
Yah, masa setahun lebih ini juga bisa memberikan suatu bukti, bahwa ternyata kami, yang notabene adalah mahasiswa Ilmu Komputer, masih bisa “bertahan hidup” tanpa Windows :) Bahwa ternyata Linux juga bisa digunakan untuk “menghasilkan” sesuatu oleh seorang mahasiswa Ilmu Komputer. Ya, terkadang juga kerepotan misalnya saat diwajibkan menggunakan aplikasi berbasis Windows. Namun itu bukanlah halangan yang cukup berarti, karena terkadang masih bisa “diakali”.
Baiklah, mari kita buktikan lebih lanjut bahwa kita bisa bertahan sampai lulus di jurusan Ilmu Komputer, dengan menggunakan Linux!
=)
rismaka 4:17 am on 14 Mei 2010 Permalink |
Apple teuteup yg terbaik donk… :)
abrari 5:49 am on 14 Mei 2010 Permalink
Gak kuat dananya :)
Oiya, Apple itu perusahaannya. Kalo OSnya kan namanya Mac OSX…
ganda 10:01 am on 17 Mei 2010 Permalink
Untuk development, saya rasa pakai Linux adalah yang paling menyenangkan. :D
karzanik 12:29 pm on 14 Mei 2010 Permalink |
Hmmm pake linux ya…butuh adaptasi yang lama supaya bisa menguasainya….
saya dulu pernah pake linux, tapi balik ke windows lagi…rasaya nyaman pake windows….
east9_21 1:32 pm on 14 Mei 2010 Permalink |
Asiknya mendua… (loh?!)
Miftahgeek 4:23 pm on 14 Mei 2010 Permalink |
Jangan lupakan gw sebagai mahasiswa Fisika boz.. :D
Syaiful 9:45 am on 15 Mei 2010 Permalink |
hidup GNU Linux !
bloksaya 7:04 am on 20 Mei 2010 Permalink |
linux makanan apa ya?
(pasang muka mau mati kayak biasa)
מוטו דיפו 8:27 am on 24 Mei 2010 Permalink |
yang menumpuk dalam mata bisa merusak serat-serat saraf di belakang mata dan saraf optik.
6. Saraf optik pada mata yang rabun jauh lebih berisiko mengalami ganguan akibat stres komputer.
7. Jika kondisi ini dibiarkan dan Anda tidak mengurangi tekanan
cara mengatur keuangan 8:59 am on 26 Mei 2010 Permalink |
yupzz bener bgt tuch,..
g cuma linux kaleee,.
klo g d pelajari bakal susah semuanya,…
oky 2:24 am on 20 Juli 2010 Permalink |
salah judul bror… harusnya… ultah jadianku ama linux… lol
afaninpanama 1:13 pm on 12 Februari 2011 Permalink |
linux pny yahudi bkn ?