Algoritma hash MD5
Dalam ilmu kriptografi, MD5 (Message Digest Algorithm version 5) adalah salah satu algoritma hash yang paling populer. Hash atau hashing sendiri adalah proses perubahan suatu data menjadi data lain dengan panjang tertentu, sedemikian sehingga data itu tidak dapat dipulihkan kembali. Teknik ini biasa digunakan dalam enkripsi data, misalnya untuk menyimpan password agar tidak ada yang dapat mengetahuinya meskipun dia dapat melihat hash dari password itu.
Sebenarnya istilah “enkripsi” tidaklah tepat karena jika data itu dienkripsi, pastilah ada cara untuk dekripsi untuk mendapatkan kembali data yang disembunyikan itu. Sedangkan hash, seperti disebutkan di atas, adalah proses yang irreversibel (tidak ada istilah de-hash atau un-hash). Artinya data yang sudah di-hash tidak dapat dipulihkan kembali menjadi seperti data awal. Ibaratnya, jika data dianggap sebagai kayu, maka algoritma hash adalah proses membakar kayu itu menjadi abu. Tentu saja kita tidak dapat mengubah abu itu menjadi kayu kembali.
Algoritma hash MD5 sendiri menerima input berupa data dengan panjang bebas, dan menghasilkan output heksadesimal sepanjang 32 karakter. Jadi, seberapapun panjang data input, output yang dihasilkan akan selalu sepanjang 32 karakter. Perubahan sedikit saja di input akan mengubah output dengan drastis. Sebagai contoh:
Input: Test
Output: 0cbc6611f5540bd0809a388dc95a615b
Misalkan kita ubah input dengan huruf kecil:
Input: test
Output: 098f6bcd4621d373cade4e832627b4f6
Terlihat bahwa perubahan input sedikit saja akan mengubah output secara keseluruhan. Karena sifat ini, algoritma ini sering dimanfaatkan untuk mengecek integritas atau keutuhan suatu data. Mungkin saat kita hendak men-download file-file besar sering juga disertai “MD5 checksum” dari file itu. Ya, dengan mengecek MD5 hash dari file yang kita download, kita dapat mengetahui apakah file yang kita peroleh sempurna atau rusak, karena kerusakan paling kecil saja akan mengubah MD5 checksum dari file itu.
Manfaat lainnya adalah dalam penyimpanan password. Seperti disebutkan di awal, bahwa MD5 sudah menjadi standar de facto untuk pengamanan password. Password yang tersimpan di database adalah dalam bentuk MD5 hash-nya, sehingga meskipun seseorang bisa menerobos masuk ke database untuk mencuri password, mereka tidak dapat melihat password aslinya karena yang mereka dapatkan hanyalah hash-nya.
Namun demikian, algoritma ini bukanlah yang paling aman. Beberapa sumber menyebutkan bahwa algoritma ini dapat ditembus (walaupun tidak dengan mudah) dengan metode collision dengan rainbow table. Saya juga tidak tahu persis, yang jelas dengan cara ini seseorang dapat mencari data lain yang memiliki nilai hash yang sama. Karena itu, sekarang dikembangkan algoritma hashing baru yang disebut SHA (Secure Hash Algorithm). Namun, bagaimanapun juga, MD5 tetap yang paling banyak digunakan saat ini.
devo avidianto p 1:15 am on 3 April 2010 Permalink |
thanks infonya ya , salam kenal :)
Miftahgeek 7:50 am on 4 April 2010 Permalink |
Gw kagak ngerti isi kepala lu pa an brar :D
abrari 8:07 am on 4 April 2010 Permalink
Aku juga belum pernah lihat kok isinya, hhaha…
Arief 11:25 pm on 9 April 2010 Permalink |
Iya, MD5 dah ga aman katanya
Syaiful 4:37 am on 15 April 2010 Permalink |
ada MD10++ gak ya?? haha
apa gk GMD5, GNU MD5, gnome MD5….
apa gk KMDG KDE MD5…. hahahah
Brar delok poting baruku yo !!!
klik iki wae
wildanr 4:31 pm on 15 April 2010 Permalink |
nice post :D Mungkin bisa dipertimbangkan penggunaan salt untuk memperkuat MD5 dalam penyimpanan password :D
abrari 4:38 pm on 15 April 2010 Permalink
Yup, pasword yang udah “digarami” lebih impossibel buat dicari collisionnya, kecuali dia juga tau garamnya :)
bloksaya 2:51 am on 17 April 2010 Permalink |
hai, saya udah posting lagi
Armadill0 9:17 am on 12 Agustus 2010 Permalink |
Loh cra nge jebolin hash skarang sudah gampang, cek aja di google
md5hash crack
:lol:
tingal taruh hash dst n klik crack, taraan teks asli nxa muncul.
ivand tensen 6:36 am on 29 November 2010 Permalink |
gimana caranya dapet code hash nya pliss tolong bantu aku !!!
adunk 8:14 am on 22 Agustus 2011 Permalink |
permisi mas, ini bisa gak ya di masukkan untuk keamanan sms getway pada sms banking?.
tolong bagi pengetahuannya ya… makasi
abrari 11:06 am on 22 Agustus 2011 Permalink
secara teori si bisa, tapi untuk tujuan keamanan dan kerahasiaan seperti itu rasanya kurang handal mas kalo cuma pake MD5
Hashshiim 4:20 pm on 17 September 2011 Permalink |
Walaupun kt dah nemukan hash’nya blm tentu bs kt crack, sy dah nemukan hash password FB tp tetep ga bsa di crack pake md5 cracker. Ini hashnya silahkan dicoba bro kali ata bisa : 625a917351c0e91755719b77629557cc
Hashshiim 4:23 pm on 17 September 2011 Permalink |
Ini hashnya bro 625a917351c0e91755719b77629557cc
abrari 1:16 am on 5 Oktober 2011 Permalink |
Decryptor? Banyak, googling aja. Tapi yang ente kasih itu bukan MD5, entah model enkripsi apa…
davezalensky 4:51 pm on 17 Oktober 2011 Permalink |
calon perusak, cracker, get away! The world curse you
cawib 2:07 am on 16 April 2014 Permalink |
Apakah hash itu hasilnya untuk huruf selalu huruf kecil?
abrari 7:56 am on 16 April 2014 Permalink
Biasanya huruf kecil (heksadesimal), tapi sebenarnya tidak masalah besar kecil
Raven 1:47 pm on 13 Desember 2017 Permalink |
Terima kasih, ilmunya sangat bermanfaat.