Mesin layout web browser

Setiap web browser memiliki suatu “mesin” untuk memproses halaman web yang berupa kode HTML. Mesin itu disebut layout engine atau mesin layout (terjemahan ngasal). Tugas dari mesin ini adalah menerjemahkan kode HTML menjadi tampilan yang biasa kita lihat pada layar browser kita. Selain itu, ia juga merender (“menggambar”) tampilan halaman web dari kode CSS serta menjalankan skrip client-side seperti JavaScript.

Nah, mesin layout ini bukan hanya satu jenis, melainkan ada cukup banyak. Setiap browser memakai satu jenis mesin untuk menampilkan halaman web. Namun ada juga beberapa browser yang menggunakan mesin layout yang sama. Perbedaannya mungkin hanya pada fitur yang ditawarkan oleh browser tersebut. Jadi, jika suatu browser menggunakan mesin layout yang sama dengan browser lain, bisa dipastikan bahwa tampilan halaman web pada kedua browser itu akan sama, kalau tidak mau dikatakan persis.

Berikut beberapa mesin layout yang digunakan oleh browser-browser yang terkenal:

1. Gecko

Mesin yang mungkin Anda baru pertama kali dengar namanya ini adalah yang dipakai oleh browser paling terkenal sedunia, yaitu Mozilla Firefox. Mesin ini dikembangkan oleh Yayasan Mozilla yang notabene pembuat Firefox itu sendiri. Selain Firefox, browser lain yang juga menggunakan mesin ini adalah Flock dan banyak lagi yang lainnya.

2. Webkit

Mesin ini dikembangkan oleh orang-orang di Apple, Inc. Aslinya berasal dari KHTML milik Konqueror (Linux). Browser yang menggunakan mesin ini adalah Safari milik Mac, Google Chrome, dan beberapa yang lain.

3. Presto

Mesin ini dikembangkan dan digunakan oleh Opera dan hanya Opera-lah satu-satunya browser yang menggunakannya.

4. Trident

Mesin ini dipakai oleh Internet Explorer punya Windows, serta beberapa browser khusus Windows lain. Tentunya dibuat oleh Microsoft.

5. Dan lain-lain (masih banyak)

Well, mungkin ini terdengar tidak penting. Namun, jika Anda adalah seorang web developer, khususnya web designer, Anda wajib mengetahui jenis-jenis mesin ini dan juga sifat-sifatnya. Kenapa? Karena setiap mesin ini memiliki cara berbeda dalam mengolah dan menampilkan halaman web (terutama saat merender CSS). Inilah sebab kenapa suatu halaman web terkadang tidak tampil sama antar browser satu dan browser lainnya. Atau bahkan berfungsi pada browser ini, namun error pada browser lain.

Merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi web designer untuk bisa membuat web yang tampil dan berfungsi dengan baik pada semua browser (cross-browser compatibility). Karena itulah, proses testing suatu website sebelum dirilis juga harus dites dari beberapa browser, tidak cukup hanya satu.