Mereka Sangat Peduli Politik
Ya, beberapa orang dari teman-teman sekelasku.
Mereka membahas masalah politik di depan kelas, mengikuti lomba debat politik, aktif dalam kegiatan unjuk rasa, dan sebagainya. Bahkan salah seorang dari mereka, ketika disuruh oleh dosen menceritakan impian dan cita-citanya, berkeinginan setelah lulus nanti menapaki jejak seorang politikus. Aktif di partai, mencari kedudukan di parlemen, dan seterusnya. Sebagian besar memang sudah menjadi kader aktif partai politik.
Padahal politik itu identik dengan hal-hal yang “kotor”: tipu daya, kecurangan, melakukan berbagai cara untuk memperoleh keinginan, dan sebagainya.
Bagaimana mungkin mereka begitu peduli dengan hal-hal semacam itu?
a3u5z1i 2:00 am on 20 Mei 2009 Permalink |
entahlah.. memang ironis…
rismaka 3:34 pm on 20 Mei 2009 Permalink |
“Aksi” dan “Kepedulian” mereka adalah berangkat dari ketidaktahuan (Baca=kejahilan) akan syari’at islam. Mungkin, seandainya saja kita tidak diberi hidayah oleh Allah Ta’ala, kondisi kita pun akan sama seperti mereka atau bahkan lebih parah lagi. Bersyukur kita ditunjuki jalan yang lurus, jalan sunnah rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya.
Yah kita doakan saja mereka mendapat hidayah dan petunjuk. Serta jangan kucilkan mereka, karena pada dasarnya mereka tidak tahu. Tapi perlu berhati2 juga jgn sampai terkena syubhat yg mereka lontarkan.
Nice post gan :D
no name 2:51 pm on 21 Mei 2009 Permalink |
sepertinya mereka seperti itu karena ingin ber-amar ma’ruf nahi munkar melalui tangan (kekuasaan)
alasan seperti itu bisa dibenarkan tidak ya?
Bang Dje 10:54 am on 22 Mei 2009 Permalink |
Semoga saja “mereka” jadi politikus yang jujur dan amanah bukan poly tikus yang merusak
bloksaya 6:40 am on 28 Mei 2009 Permalink |
kayaknya semua mahasiswa kayak gitu.
mereka kan makhluk-makhluk dengan idealisme menyimpang.
yah, namanya jugak anak muda. masih belum ngerasain manis asam asin pahit pedes dan rasa lainnya hidup ini, jadi cara pandang mereka masih sederhana.
pernah beberapa saat yang lalu saya tanpa sengaja mendengar obrolan dua mahasiswi yang tampak begitu ngoyo mendapatkan hak pilih mereka untuk pemilu presiden nanti.
nama sebenarnya 3:32 am on 8 Juni 2009 Permalink |
silahkan untuk menambah wawasan baca kitab madzarikun nadzar karya syaikh abdul malik ramadhani atau cari aj tasjilat Al ustadz Muhammad umar as sewed tentang kitab yang berharga ini. klo g beli aj buku menggugat demokarasi karya Asy syaikh abdulah al imam
Ade 4:28 pm on 9 Juni 2009 Permalink |
Kalau menurut saya politik dikatakan kotor mungkin karena para pelaku politik yang tak jujur. Banyak yang mengatasnamakan pribadi. Tapi jika para mahasiswa tidak belajar politik, siapa yang akan menjadi pemimpin bangsa kelak? Jadi mari kita junjung etika berpolitik berlandaskan agama..