Mungkin Itulah Tujuan Mereka…
Banyak perubahan yang terlihat di daerah asalku ketika pulang liburan kali ini. Salah satunya adalah banyak dipasangnya poster-poster dan spanduk-spanduk kampanye calon legislatip (ah, itu kan biasa). Namun ada yang cukup mengejutkan, yaitu bahwa diantara spanduk-spanduk tersebut ada beberapa tokoh yang dulu pernah ane kenal.
Saya tidak menyangka bahwa mereka pada akhirnya akan mengikuti jalan demokrasi, bahkan mengincar jabatan di pemerintahan. Siapakah mereka? Mereka adalah beberapa ustadz kami yang dulu menjadi pengajar waktu kami masih tergabung dalam Rohis SMA. Sebenarnya kami tahu dan sadar sekali bahwa mereka adalah kader-kader partai, sebut saja Partai Putih Kuning Hitam (PPKH). Tapi mengetahui bahwa mereka mencalonkan diri (atau dicalonkan?) sungguh mengejutkan.
Bagaimanapun juga, mungkin itulah tujuan mereka. Atau mungkin tujuan PPKH itu sendiri. Berusaha menggabungkan diri dalam pemerintahan yang demokratis tersebut kemudian memasukkan sedikit demi sedikit syari’at Islam ke dalam pemerintahan. Namun, seperti itukah akhirnya?
Kalau dilihat dari kenyataan yang ada, hal tersebut tidak (sepenuhnya) terlaksana. Bahkan bisa dibilang tujuan dari dakwah mereka adalah tujuan politis alias mengambil kekuasaan.
Mengambil kata-kata dari seorang ustadz ketika membahas mengenai partai Islam yang masuk ke parlemen untuk mengubah sistem demokrasi,
Taghoyyaru min qabli an yughoyyiru
Mereka berubah sebelum mereka merubah
Seperti itulah kenyataannya. Lihatlah mereka, dulu sebelum berkuasa dan kini setelah menduduki kursi di pemerintahan. Dulu mereka berdakwah, tapi setelah duduk di pemerintahan, bagaimana keadaan mereka? Jenggot dicukur, kumis dipanjangin, pakaian tidak mencirikan keislaman (selain peci, barangkali). Bahkan mereka pun dipilih dengan cara demokrasi (pilkada, pilcaleg, dsb).
Bagaimana yang seperti ini mau merubah sistem yang sudah sedemikian melembaga di negara ini jika merekanya sendiri terseret arus perubahan. Seperti kata ustadz (Abu Hamam), bahwa jika hal yang buruk (dalam hal ini demokrasi) dicampurkan dengan hal yang baik (dalam hal ini syari’at) maka hal yang baik itu akan kalah dan akan menjadi buruk seluruhnya.
Kalo nggak gitu, gimana biar sistem pemerintahan di Indonesia sesuai syari’at Islam?
Islam dimulai dengan tauhid. Rasulullah shalallahu’alaihiwasallam berdakwah kepada kaumnya dengan dakwah tauhid. Hasilnya? Bisa dilihat sendiri. Bagaimana masyarakat pada waktu itu benar-benar menerapkan syari’at dalam kehidupannya, juga bagaimana bisa muncul kekhalifahan yang memerintah umat muslim pada waktu itu. Tujuan dari dakwah bukanlah untuk memperoleh kekuasaan, tapi untuk mentauhidkan Allah subhanahuwata’ala dengan tauhid yang haqq.
“Dan sungguh, Kami telah mengutus kepada setiap umat seorang Rasul (untuk menyeru) agar beribadah hanya kepada Allah saja (yaitu mentauhidkan-Nya) dan menjauhi thaghut…” [An-Nahl: 36]
Lebih jelasnya silakan download MP3 kajian berikut ini:
Islam_Dauroh__Demokrasi_-_Ustadz_Abdul_Hakim
Wallahua’lam.
wq 2:20 am on 11 Februari 2009 Permalink |
masya Allah antum ini emang….(nada kapet)
bener brar, bahwa dakwah tauhid terbukti mampu merubah suatu daulah kufur menjadi daulah isalam. selain itu ada kaidah yg besar yaitu umat haru di tarbiyah dulu baru agar mereka siap untuk menerima hukum tapi jika dengan cara ppkh maka manusia itu umat itu sendiri yang akan merusak/melanggar perintah dari ulul amrinya karena mereka tidak mengerti tentang wajibnya taat pada penguasa. sekian….wallahu a’lam..
abrari 2:21 am on 11 Februari 2009 Permalink
Ya, kewajiban taat pada penguasa…
Sesuatu yang mereka (sengaja) lupakan.
rizqynaldo 3:19 am on 11 Februari 2009 Permalink |
iyo brar dia ada di no urut wahid.,
ckckck,mgkn bentar lg murob kita..hehe
brar, dah liat video ustadz abdul hakim ngisi di mui jakarta utara??? wah seru banget..sama di radio dakta juga..
rizqynaldo 3:21 am on 11 Februari 2009 Permalink |
brar dah tau berita PPKH depok mo memanfaatkan momentum valentine bwt njaring pemilih pemula, dengan ngasih coklat ma bunga ada no PPKHnya..ckckc
tapi sama ketumnya g boleh sih, jdnya batal.
abrari 7:54 am on 11 Februari 2009 Permalink
PPKH sini (Metro) ngadain tryOut gratis…
PPKH kan emang “gue banget”…
rismaka 12:13 pm on 11 Februari 2009 Permalink |
Udah lama ana ga main ke sini. Sekalinya ke sini… masya Allah… beda sama yg dulu.. jadi ngiri nih sama yang masih muda (sok tua banget ya..)
Hmm… PPKH ya… Wah Boljug tuh nama hehehehe…
O iya nih brar, ane nemu situs bagus, sapa tau berminat. Yah, itung-itung punya wordpress.org laah…
http://okebanget.net
abrari 11:10 pm on 11 Februari 2009 Permalink
Apa yang beda?
Perasaan cuma nambah posting doang deh.
bocah sae 5:47 am on 12 Februari 2009 Permalink |
brar ane lupa mau kasih tw di jakarta dan sekitarnya malah ada progaram sejenis “uang kaget”. jadi yang rumahnya diketok bisa dapet 1jt dari ppkh.