Buku Warisan
Buku warisan adalah buku yang diwariskan dari seorang pewaris kepada yang diwarisi. Di IPB, khususnya pada masa TPB (Tingkat Persiapan Bersama), para mahasiswa baru biasanya giat mencari buku-buku warisan dengan berbagai alasan. Diantaranya adalah sebagai bahan contekan referensi, maupun karena pertimbangan ekonomi. Buku-buku yang diwariskan memang biasanya mengandung kemiripan (kalau tidak mau dibilang persis) dengan buku-buku keluaran baru, paling tidak untuk jarak 2 angkatan.
Namun, saya tidak terlalu aktif mencari buku-buku tersebut dengan alasan yang belum diketahui. Gua lumayan iri melihat teman-teman yang mendapat berkilo-kilo buku warisan dari OMDA. Namun, akhirnya, berkat rahmat Allah subhanahuwata’ala akhirnya ana timbul keinginan untuk juga diwarisi buku-buku tersebut.
Salah satu usaha pertama yaitu meminta kepada mas Auzi. Namun permintaan itu tidak dapat dipenuhinya. Akhirnya saya berhenti meminta. Sampai suatu saat saya di-layanan-pesan-singkat-i anak Lampung lainnya yang menawarkan buku-buku warisan untuk gua. Betapa perhatiannya dia…
Akhirnya, saya dipersilahkan mengambil buku-buku tersebut dari kamar beliau. Tapi, ternyata bukunya ber-kardus-kardus (cuma 1 padahal). Maksudnya, kardus tersebut dimuati buku-buku dan kertas-kertas sampai 2 kali kapasitas maksimalnya. Apalagi waktu itu siang hari Ramadhan. Untung jalannya turunan semua (dari gedung C1 lantai atas ke gedung C2 lantai bawah) dan kardus-kardus buku itu pun sampai juga ke kamar dengan cucuran keringat yang membasahi.
Alhamdulillah, jadinya sekarang ana sudah punya buku-buku warisan sehingga tidak perlu mengeluarkan uang terlalu banyak untuk membeli buku-buku baru. Dan bagusnya lagi, paket kardus itu juga berisi kumpulan hasil praktikum dan tugas-tugas yang sudah lengkap! Bisa dijadikan bahan referensi contekan untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah gua.
Inilah gunanya teman…
abrari 9:56 am on 6 September 2008 Permalink |
Teman adalah kekuatan™
a3u5z1i 12:00 pm on 6 September 2008 Permalink |
Maaf banget Brar….
Soalnya buku-buku saya sudah diminta sama anak 45 dari SMA saya dulu…
Lagian pas TPB dulu saya tidak membeli semua buku…
Kebanyakan minjem ke kamar sebelah…
Parah….
Contekan (Master) mah jangan diikutin 100%..
Enakan ngerjain sendiri..
Lebih bisa menuangkan pikiran dan pengamatan kita dengan lebih bebas..
Praktikum Bio dulu murni ga liat master loh…
abrari 2:17 pm on 6 September 2008 Permalink |
Bukan begitu, gak perlu minta maaf mas, aku jadi gak enak…
Emang udah terbukti kok bahwa Master emang gak 100% betul.
Yah cuman
contekanreferensi aja lah ya…nurussadad 2:49 am on 8 September 2008 Permalink |
Pecinta Master Sejati™ datang..